Pages

Friday 5 October 2012

Knocking Heart : Love for Ibu Paijem and Aris, his son


Hari ini saya membuka FB berencana menganmbil beberapa foto dari salah seorang teman SMA saya yang pada tengah malam dia kirimkan terkait dengan pesanan orang, namun ketika membuka FB saya melihat ada 2 notifikasi di message. Ketika saya buka memang ada 2 teman saya yang mengirimkan pesan disana. Yang pertama dari seorang teman SMA yang berisi foto yang saya ceritakan diawal tadi dan yang satu lagi dari teman saya lainnya yang berisi sebuah ringkasan sebuah note salah seorang teman FB-nya disertai link ke note tersebut. Dalam ringkasan tersebut dia bercerita tentang seorang ibu Paijem dan Aris anaknya berusia 12 tahun yang menderita Hidrocephalus. Dari ringkasan cerita teman saya tersebut saya jadi penasaran dan mencoba membuka link tersebut, namun tidak bisa. Saya coba lagi dan lagi tetap tidak bisa.
Saya lalu mencoba membalas pesan teman saya tersebut dan menanyakan kenapa tidak bisa dibuka. Eh lah kok ternyata dia pas online juga, kemudian dia memberikan link FB yang men-share-kan note tersebut. Kemudian saya coba add dan tidak lama kemudian dikonfirmasi oleh empunya FB tersebut.

Ketika berhasil menemukan note tersebut dan membacanya tanpa saya sadari ada sedikit air mata ngembeng (menggenang) di kelopak mata saya. Sungguh cerita yang mengetuk hati. Sebuah note yang mengajak kita ikut bersama berjuang bersama ibu Paijem sang ibu dari Aris yang tanpa kenal menyerah berjuang demi kesembuhan anaknya. Setelah membaca kemudian muncul keinginan saya untuk menampilkan tulisan tersebut di blog pribadi saya ini. Yah meskipun blog ini masih baru juga siapa tahu teman-teman yang membaca di blog saya ini ikut terketuk hatinya untuk bersama-sama ikut membantu ibu Paijem dan Aris.
Berikut note tulisan Yulita Angelina yang saya ceritakan diatas, dengan sedikit saya edit pada nama-nama instansi kesehatan supaya menghindari kesan-kesan yang melenceng dari maksud penulis membuat note tersebut:




Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan cerita dari kakak saya dan teman-temannya, bahwa ada seorang anak yang mengidap hidrocephalus. Namanya Aris Nugroho. Ia tinggal bersama ibunya (Ibu Paijem) yang berumur 33 tahun. Mereka tinggal di Tingas Cepaka RT 06 RW 49 Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul. Ayah Aris sudah sejak lama meninggal dunia, sebelum Aris masih di kandungan. Sekarang, Aris sudah berumur 12 tahun. Namun ia tidak bisa bergerak dari tempat tidurnya sendirian. Untuk berpindah-pindah tempat, Aris digendong oleh ibunya. Ibu Paijem merupakan ibu yang sangat kuat dan luar biasa. Ia bekerja keras, membanting tulang agar Aris dapat sembuh. Bahkan Ibu Paijem pernah mengemis di Beringharjo untuk membiayai biaya di rumah sakit. Aris mengidap penyakit hidrocephalus sejak umur 5 tahun, diduga karena malpraktek di sebuah rumah sakit di Yogyakarta. Menurut cerita Ibu Paijem, saat badan Aris panas, petugas kesehatan disana menyuntikkan sesuatu lewat kepala Aris (sekitar pelipis). Namun, Aris tidak membaik, tetapi malah kepalanya yang membesar. Diduga awalnya Aris terkena Radang Selaput Otak, karena tidak mendapatkan perawatan yang optimal dan kondisi keluarga yang kurang beruntung membuat Aris kemudian berada dalam kondisi dengan kepala semakin membesar. Pernah Ibu Paijem mendapatkan 900.000 dari hasil mengemis, namun uang ini juga habis untuk biaya pulang pergi Bantul-Jogja dan mengurus segala keperluan Aris di rumah sakit agar bisa segera dioperasi. Namun karena tidak memiliki dana, termasuk tidak memiliki Kartu Tanda Miskin, beliau tidak mendapatkan pelayanan seperti yang diharapkan sebelumnya. Sungguhpun demikian, usaha kakaknya untuk mendapatkan Surat Tanda Miskin dari Dukuh waktu itu tidak disetujui karena katanya quota penduduk miskin telah habis. Syukur saat ini untuk pengobatan Aris telah dibantu oleh salah satu RS Panti Rapih Jogjakarta dan sampai sekarang untuk biaya pengobatan Aris dan pemeriksaannya bisa mendapatkan Rp.0,- biaya. Namun, karena kondisi Aris ibu Paijem masih memerlukan bantuan untuk perawatan Aris karena beliau belum bisa bekerja (karena tidak bisa meninggalkan Aris sendirian di rumah). Beberapa hari yang lalu, kakak saya dan beberapa teman2nya datang berkunjung ke rumah Ibu Paijem bersama seorang dokter. Dari kunjungan ini, mereka mendapatkan info terbaru bahwa Ibu Paijem pun ternyata sedang sakit yang tak pernah diceritakan kepada siapapun sebelumnya sejak bertahun-tahun. Ibu Paijem telah kehilangan sebagian tulang tengkoraknya tanpa alasan yang jelas (ketika ditanya kepada Ibu Paijem sendiri, beliau benar2 tidak ingat karena kejadian apa), sehingga sebagian otak ada yang terhubung langsung dengan kulit kepala Ibu Paijem. Hal ini menyebabkan Ibu Paijem selalu merasa pusing dan sebenarnya sering pingsan. Setelah mengetahui hal ini, mereka langsung melakukan serangkaian pemeriksaan di sebuah rumahsakit dan lab swasta di Yogayakarta untuk mengetahui lebih rinci keadaan Ibu Paijem. Sejauh ini, pemeriksaan yang telah dilaksanakan adalah periksa ke dokter bedah syaraf dan ureum dan kreatinin di lab tersebut. Kamis (3 Oktober 2012) juga sudah melakukan CTscan kepala Ibu Paijem.  Pemeriksaan ini diperkirakan akan memerlukan dana yang besar karena akan berakhir pada bedah syaraf di kepala Ibu Paijem, untuk itu bagi teman-teman yang ingin menyumbangkan dana untuk Ibu Paijem dan Aris, atau ingin membantu menggalang dana bisa langsung menghubungi saya. Untuk update info selanjutnya, bisa gabung ke grup bb kami, atau bergabung ke group fb: Indonesia Ceria. Berikut ini saya lampirkan beberapa foto terkait kasus Aris dan Ibu Paijem:

Hasil CT Scan ibu Paijem
Hasil CT Scan ibu Paijem

Ibu Paijem.
Ibu Paijem.

Aris dan Ibunya.
Aris dan Ibunya.

Aris.
Aris.



Sebelum diantar check up ke Rumah Sakit dan Prodia.
Sebelum diantar check up ke Rumah Sakit dan Lab.


Saat ini, kakak saya dan teman-temannya sedang mengumpulkan dana untuk membantu pemulihan kondisi Ibu Paijem dan Aris. Tolong bantu sebarkan kepada teman-teman Anda ataupun kerabat Anda. Terima kasih atas segala dukungan dan doa dari teman-teman yang membantu dan menjadi donatur. Semoga Tuhan membalas kebaikan Anda sekalian. Berkah Dalem. 

Berikut saya tambahkan hasil foto CT scan terbaru yang baru siang ini tadi di upload oleh admin Group Indonesia Ceria ibu Paijem yang saya ambil dari http://www.facebook.com/media/set/?set=a.318343418264912.66700.317847998314454&type=1






Piye? Apakah ada yang ngembeng(berkaca-kaca) sewaktu membaca note diatas seperti saat saya membacanya pertama kali?

Tapi bukan masalah ngembeng(berkaca-kaca) yang menjadi tujuan saya dalam mengangkat tulisan mbak Yulita Angelina itu, seperti judul diatas "Knocking Heart" atau mengetuk hati teman-teman semua yang membaca tulisan ini untuk bersam-sama kita membantu bu Paijem dan Aris anaknya. Jika teman-teman terketuk hatinya untuk ikut bersama membantu Ibu Paijem dan Aris teman-teman bisa mencari infonya dengan menghubungi mbak Yulita Angelina di link FB-nya langsung berikut ini : http://www.facebook.com/yulita.angelina 
Atau mbak Valentina Ermita Herdani di FB-nya : http://www.facebook.com/valentina.herdani
atau kalau mau transfer langsung ke nomer rekenening  BCA KCU Yogyakarta Nomor 

0373248824 atas nama Yudho Cahyo Nugroho.